Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar - New York--Facebook telah membeli layanan mobile messaging, WhatsApp seharga US$19 Miliar (Rp 221,9 triliun). Pembelian Whatsapp merupakan memecahkan rekor baru dalam sejarah akuisisi perusahaan teknologi informasi.
Perusahaan jejaring sosial terbesar ini membayar akusisi dengan rincian US$12 miliar saham Facebook dan US$4 miliar dalam bentuk tunai. "Ini menjadi kesepakatan terbesar, dibandingkan yang pernah dibuat Google dengan Motorola Mobility dan Microsoft dengan Skype, bahkan Apple," kata analis eMarketer Debra Aho Williamson seperti dilansir dari ABC News, Kamis, 20 Februari 2014.
Selama ini, akuisisi terbesar yang pernah dibuat oleh Google yakni dengan Motorola Mobility sebesar US$ 12,5 miliar. Sementara itu, akuisisi terbesar Microsoft adalah dengan Skype senilai US$8,5 miliar. "Sedangkan Apple, tidak pernah membuat kesepakatan di atas US$ 1 miliar."
Williamson menilai, akuisisi ini masuk akal dengan usia Facebook yang telah memasuki 10 tahun yang terus menambah jumlah penggunanya hingga miliaran. "Sambil terus menjaga 1,23 miliar anggotanya, di mana sebagian besar adalah remaja, Facebook membuat semacam pengakuan bahwa orang menggunakan beragam aplikasi untuk berkomunikasi," ujarnya.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan akan tetap membuat kedua platform ini memiliki layanan yang terpisah. Sama seperti yang terjadi dengan Instagram yang dibeli dua tahun lalu seharga US$715,3 juta.
Zuckerberg menyebut kerjasama ini sebagai pencapaian yang sangat berharga. Sebab, WhatsApp memiliki lebih dari 450 juta pengguna aktif setiap bulannya. Sementara Twitter memiliki anggota hingga 241 juta pada akhir 2013. "Pelayanan tersebut merupakan tonggak yang sangat berharga," kata Zuckerberg.
Seperti dilansir BBC News, CEO WhatsApp, Jan Koum mengaku senang dengan kerjasama ini. Menurut dia, kesepakatan ini membuka pasar untuk produknya. "Kami sangat gembira dan merasa terhormat bermitra dengan Mark dan Facebook karena terus membawa produk kami ke lebih banyak orang di seluruh dunia," ujarnya.
ABC NEWS | BBC NEWS | AYU PRIMA SANDI
Post a Comment